Imajinasi, Gimana?

Terkadang kita berandai-andai jika kita bisa terbang, kita dapat meloncat setinggi angkasa, dan memikirkan hal - hal yang mungkin tergolong aneh dan 'nyentrik'. Hal itulah yang dapat dikatakan sebagai imajinasi. Menurut Al-Farabi, daya imajinasi (Al Quwwah Al Mutakhayyilah) adalah kemampuan kreatif untuk menyusun atau menggabungkan cita-cita baru dengan cita-cita lain yag tersimpan dalam daya representasi (al Quwwah al Mushawirah) melalui proses kombinasi maupun pemilahan.
Bila kita berpikir bahwa imajinasi hanyalah angan - angan kosong tanpa perhitungan, hal itu salah besar. Faktanya, banyak orang di dunia sukses berkat imajinasinya, terkenal berkat imajinasi, dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain juga karena imajinasinya yang sangat tinggi. Bill Gates, CEO Microsoft, mengatakan bahwa imajinasi dan kreatrif lebih penting ketimbang teknologi. Bahkan Albert Einstein yang belum pernah kami wawancara menyampaikan "Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited, whereas imagination embraces the entire world, stimulating progress, giving birth to evolution", yang artinya " Imajinasi itu lebih penting dibanding pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi meliputi seluruh dunia, memicu perkembangan, dan melahirkan evolusi
. Padahal kita tahu seberapa tingginya IQ dari seorang Einstein. Namun, dengan intelegensi setinggi itu, ia masih sanggup mengatakan bahwa imajinasi lebih penting. Ada apa gerangan?
Tidak berlebihan jika Einstein mengungkapkan hal demikian. Ya.., imajinasi lebih penting dari pengetahuan dan teknologi karena dengan imajinasi dapat dihasilkan ide - ide kreatif yang bahkan orang lain tak akan mampu menirunya. Sang imajinator memiliki kekuatan tersendiri yang menyebabkan ia mampu bergerak lebih cepat ke arah kreatif dibanding yang lain. Di samping itu, imajinasi memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan tak terbatasi oleh apapun. Dengan demikian imajinasi dapat menentukan juga masa depan seseorang. Jadi, siapkah anda berimajinasi?.(Mtr)